Beranda » Teologi » Politik Ketakutan dan Harapan: Refleksi Kritis dalam Bingkai Teologi Publik bagi Masyarakat Multiagama Indonesia untuk Melawan Rasa Takut Kolektif dan Polarisasi
click image to preview activate zoom

Politik Ketakutan dan Harapan: Refleksi Kritis dalam Bingkai Teologi Publik bagi Masyarakat Multiagama Indonesia untuk Melawan Rasa Takut Kolektif dan Polarisasi

Stok Pre Order
Kategori Teologi
Tentukan pilihan yang tersedia!
PRE ORDER
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai pemesanan produk ini.
Pemesanan yang lebih cepat! Order Langsung
Bagikan ke

Politik Ketakutan dan Harapan: Refleksi Kritis dalam Bingkai Teologi Publik bagi Masyarakat Multiagama Indonesia untuk Melawan Rasa Takut Kolektif dan Polarisasi

Politik Ketakutan dan Harapan: Refleksi Kritis dalam Bingkai Teologi Publik bagi Masyarakat Multiagama Indonesia untuk Melawan Rasa Takut Kolektif dan Polarisasi

Timor non est in caritate. Demikian kata Yohanes selaku penginjil persahabatan, artinya: “Di dalam kasih tidak ada ketakutan” (1Yoh. 4:18). Lawan dari kasih tampaknya bukan kebencian, namun ketakutan. Namun demikian, lewat telikung berbeda, Danang Kurniawan mengusulkan sebuah refleksi baru: Timor non est in spe, “Di dalam pengharapan tidak ada ketakutan.” Baginya, ketakutan dan pengharapan bersifat konfrontatif, bahkan paradoksal. Namun, pengharapan lebih digdaya, sebab ia menjadi sebuah kebajikan atau keluhuran budi yang saling-berkelindan dengan dua lainnya, yaitu kemerdekaan dan persahabatan. Usulan Danang lebih tepat dimaknai sebagai sebuah eutopia (tempat indah), ketimbang sebuah utopia (tanpa tempat). Tempat indah itu adalah komunitas para sahabat. Sebagai seseorang yang sejak lama mempromosikan pentingnya persahabatan bagi praksis hidup Kristiani, saya melihat usulan kebajikan rangkap tiga ini sangat realistik. Sebab, akhirnya, lewat persahabatan, harapan pada masa depan yang Allah janjikan mendarat di masa kini; kemerdekaan yang menjadi rahmat Allah itu menubuh dalam komunitas yang konkret. Realisme berpengharapan semacam inilah yang membuat buku pertama Danang ini punya daya desak yang ampuh bagi setiap orang Kristen yang masih punya nyali untuk memperjuangkan hidup sosial yang majemuk di Indonesia. Danang memang tidak menyediakan solusi-solusi praktis perihal tata sosial semacam apa yang harus kita usahakan. Ia tak mau sekadar menggurui para pembacanya. Ia lebih gembira untuk menyuarakan keyakinannya. Kitalah yang semoga terusik dan terganggu dengan undangan Danang itu dan kemudian beritikad untuk menerjemahkan imaji pengharapan sosial si penulis ke dalam praksis Kristiani dan antariman kita masing-masing. Sebab, tanpa itikad kita masing-masing eutopia ini malah akan menjadi sebuah utopia!

 

Penulis : Danang Kurniawan
Dimensi : 182 x 257 mm
Tebal : xvii +124 halaman
Tahun Terbit : 2023
ISBN : 978-623-8276-00-4

Politik Ketakutan dan Harapan: Refleksi Kritis dalam Bingkai Teologi Publik bagi Masyarakat Multiagama Indonesia untuk Melawan Rasa Takut Kolektif dan Polarisasi

Berat 100 gram
Kondisi Baru
Dilihat 448 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Buku Panduan Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus

Buku Panduan Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus Pembicaraan tentang keikutsertaan anak dalam perjamuan kudus bukanlah hal yang baru bagi GKI SW Jawa Tengah. Sejak tahun 1996 Reformed Ecumenical Council (REC), di mana GKI Jawa Tengah menjadi salah satu anggotanya, telah memutuskan agar gereja-gereja anggotanya mengikutsertakan anak dalam Perjamuan Kudus. Keputusan ini diambil setelah melalui studi…

*Harga Hubungi CS
Pre Order

Mewariskan Iman, Menyambut Perubahan: Gereja dalam Relasi Intergenerasional

Mewariskan Iman, Menyambut Perubahan: Gereja dalam Relasi Intergenerasional Buku berjudul Mewariskan Iman, Menyambut Perubahan: Gereja dalam Relasi Intergenerasional ini merupakan salah satu upaya penting dalam merespons panggilan eklesiologis GKJ. Di satu sisi, kita menyadari adanya kesenjangan antargenerasi yang membutuhkan pembinaan kategorial berdasarkan kelompok usia. Di sisi lain, kita juga dipanggil untuk terus membangun dan merawat…

*Harga Hubungi CS
Pre Order

Dokumen Teologi Sosial GKJ

Dokumen Teologi Sosial GKJ Seperti Kristus yang menjadi cara Tuhan untuk hadir bagi dunia dengan tujuan untuk pemulihan maka GKJ juga memiliki spirit tersebut. Gereja dipanggil untuk menghadirkan kasih secara konseptual menjadi praktik yang nyata dalam kehidupan. Seperti Sang Sabda menjadi Daging demikian juga gereja harus menghadirkan konsep kasih dalam pelayanan-pelayanan sosial yang tujuannya adalah…

*Harga Hubungi CS
Pre Order

Gereja Tepi Sungai: Membangun Teologi Air di Tengah Tantangan Krisis Ekologis Perkotaan

Gereja Tepi Sungai: Membangun Teologi Air di Tengah Tantangan Krisis Ekologis Perkotaan Gereja Tepi Sungai, awalnya bukan identitas yang membanggakan. Justru terkesan nyinyiran alias ejekan. Membuat minder! Faktanya, masyarakat perkotaan jarang yang mau tinggal di sekitar sungai. Kecuali, terpaksa! Katanya takut kebajiran, rawan longsor, bau sampah, dan sumber ragam penyakit. Umumnya, rumah-rumah di perkotaan pun…

*Harga Hubungi CS
Pre Order

Air dan Kehidupan: Eco-Spirituality dalam Perspektif Islam-Kristen (Seri Eco-Spirituality)

Air dan Kehidupan: Eco-Spirituality dalam Perspektif Islam-Kristen (Seri Eco-Spirituality) Diskusi tentang hubungan agama dan ekologi bukanlah hal yang baru. Bahkan dapat dikatakan diskusi tersebut seusia teks-teks suci agama itu sendiri. Mengapa? Setiap agama memiliki narasi-narasi suci penciptaan alam dan manusia yang menjadi world view bagi pemeluknya untuk memahami posisi manusia dalam hubungannya dengan Sang Pencipta…

*Harga Hubungi CS
Pre Order

Kajian Pelayanan Pendeta Emeritus GKJ

Kajian Pelayanan Pendeta Emeritus GKJ Tata Gereja dan Tata Laksana (TGTL) GKJ menyebut bahwa pendeta emeritus adalah pendeta yang diberi penghargaan oleh gereja karena telah mencapai usia 60 tahun atau karena alasan khusus yang dapat dipertanggungjawabkan. Dari sisi fungsional, pendeta emeritus tetap melaksanakan fungsi kependetaannya (lih. TGTL GKJ pasal 1). Biasanya, istilah “emeritus” digunakan untuk…

*Harga Hubungi CS
Pre Order
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Uji Lestari
● online
Uji Lestari
● online
Halo, perkenalkan saya Uji Lestari
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja