Perjalanan 90 Tahun GKI Ngupasan: Menjadi Keluarga Kristus yang “AKRAB” (Apresiatif, Kreatif, Responsif, Akuntabel, dan Bermisi)
| Stok | Pre Order |
| Kategori | Gereja, Sejarah |
Perjalanan 90 Tahun GKI Ngupasan: Menjadi Keluarga Kristus yang “AKRAB” (Apresiatif, Kreatif, Responsif, Akuntabel, dan Bermisi)
Perjalanan 90 Tahun GKI Ngupasan: Menjadi Keluarga Kristus yang “AKRAB” (Apresiatif, Kreatif, Responsif, Akuntabel, dan Bermisi)
Hampir kebanyakan orang ketika bicara usia 90 tahun, berkata “wow sudah tua!” Entah kalimat ini mau dipahami positif atau negatif, yang pasti 90 tahun tidak seharusnya hanya menjadi angka yang menunjukkan umur, melainkan menunjukkan pengalaman-pengalaman berharga untuk terus disyukuri dan dikembangkan dalam perjalanan yang relevan. “Menua dengan Gembira”, pastilah menjadi harapan semua orang. Termasuk perjalanan tubuh Kristus yaitu gereja Tuhan. Usia 90 tahun adalah perjalanan yang panjang dan ada banyak pengalaman yang pahit juga manis. Semua pengalaman bersama itu membentuk kehidupan setiap orang, baik itu anggota jemaat ataupun simpatisan di GKI Ngupasan-Yogyakarta. Mesti diakui oleh setiap pribadi bahwa tidak ada perjalanan atau masa-waktu yang sempurna untuk diagung-agungkan. Perjalanan bersama sebagai gereja itu hal yang lebih penting, sehingga perjalanan dengan segala tantangannya tetap dijalani dengan gembira. Dalam kerinduan ini, maka tema hari ulang tahun ke 90 tahun GKI Ngupasan, mengajak jemaat dan simpatisan untuk “Menggereja dengan Gembira.” Ini adalah sebuah kesadaran yang penting untuk dimiliki semua anggota jemaat dan simpatisan GKI Ngupasan agar terus membangun kesaksian, pelayanan dan persekutuan.
Penulis : Tabita Kartika Christiani, Hadyan Tanwikara Sembiring, Yahya Kurniawan
Dimensi : 175 x 250 mm
Tebal : vii + 223 halaman
Tahun Terbit : 2024
ISBN : 978-623-8276-29-5
Perjalanan 90 Tahun GKI Ngupasan: Menjadi Keluarga Kristus yang “AKRAB” (Apresiatif, Kreatif, Responsif, Akuntabel, dan Bermisi)
| Berat | 100 gram |
| Kondisi | Baru |
| Dilihat | 278 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Kajian Pelayanan Pendeta Emeritus GKJ
Kajian Pelayanan Pendeta Emeritus GKJ Tata Gereja dan Tata Laksana (TGTL) GKJ menyebut bahwa pendeta emeritus adalah pendeta yang diberi penghargaan oleh gereja karena telah mencapai usia 60 tahun atau karena alasan khusus yang dapat dipertanggungjawabkan. Dari sisi fungsional, pendeta emeritus tetap melaksanakan fungsi kependetaannya (lih. TGTL GKJ pasal 1). Biasanya, istilah “emeritus” digunakan untuk…
*Harga Hubungi CSBelajar dan Berkarya Bersama di Tengah Perubahan Zaman: Syukur 75 Tahun Sinode GMIH dan In Memoriam Pendeta (Em.) Salmon Kaomaneng, S.Th.
Belajar dan Berkarya Bersama di Tengah Perubahan Zaman: Syukur 75 Tahun Sinode GMIH dan In Memoriam Pendeta (Em.) Salmon Kaomaneng, S.Th. Menyambung rasa syukur kepada Tuhan atas pemeliharaan dan tuntunan-Nya kepada Sinode GMIH dan jemaat-jemaatnya yang boleh memasuki usia 75 tahun pada tanggal 6 Juni 2024 lalu, saya mengambil inisiatif untuk mengundang dua mantan dosen…
*Harga Hubungi CSPertelaan Gereja-gereja Kristen Jawa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa)
Pertelaan Gereja-gereja Kristen Jawa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa) Gereja Kristen Jawa menghayati bahwa gereja dipanggil untuk memelihara kehidupan orang percaya dan menyatakan kasih Tuhan bagi seluruh ciptaan. Salah satu cara untuk memelihara kehidupan orang beriman adalah melalui pelayanan ibadah harian dan mingguan. Dalam peribadahan ini, gereja membangun relasi antara orang beriman dengan Tuhan dan…
*Harga Hubungi CSTeologi Budaya Populer di Ruang Publik Indonesia
Teologi Budaya Populer di Ruang Publik Indonesia Kesadaran mengenai kaitan teologi dan budaya, khususnya di kawasan selatan bumi, telah menghasilkan “genre” teologi tersendiri yang dikenal sebagai “teologi kontekstual”. Salah satu ciri dari teologi kontekstual adalah bertitik tolak dari situasi setempat, bukan dari pemikiran atau perbincangan para elite. Di Asia, teologi kontekstual mengubah pendekatan terhadap budaya…
*Harga Hubungi CSSejarah Bani Harun, Murid Kiai Sadrach: Cikal Bakal Kekristenan di Sokawangi
Sejarah Bani Harun, Murid Kiai Sadrach: Cikal Bakal Kekristenan di Sokawangi Buku ini tidak hanya memaparkan sejarah kekristenan di Sokawangi, tetapi juga menggambarkan bagaimana pengaruh lokal, kejawen, dan ajaran Kiai Sadrach berinteraksi dengan kehidupan masyarakat setempat, membentuk fondasi bagi kekristenan yang kontekstual dan berakar pada budaya Jawa. Penulis menguraikan kisah-kisah yang hidup di tengah masyarakat…
*Harga Hubungi CSKyai Paulus Tosari: Sejarah dan Silsilah Keluarga
Kyai Paulus Tosari: Sejarah dan Silsilah Keluarga Kyai Paulus Tosari telah masuk dalam rancangan dan karya Tuhan bagi umat-Nya di Bumi Jawi Wetan pada abad ke-19. Jalan hidupnya sungguh menakjubkan. Pribadi yang dianggap memiliki kepribadian kurang elok bagi banyak orang di masa muda, namun Tuhan berkenan menyentuhnya, memprosesnya, dan menjadikannya sosok yang berpengaruh besar. Setelah dia…
*Harga Hubungi CS
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.