Surabaya: Jejak Sejarah Munculnya Kekristenan Jawa Mula-Mula
| Stok | Pre Order |
| Kategori | Gereja, Sejarah, Tokoh |
Surabaya: Jejak Sejarah Munculnya Kekristenan Jawa Mula-Mula
Surabaya: Jejak Sejarah Munculnya Kekristenan Jawa Mula-Mula
Surabaya. Siapa yang tak kenal dengan nama besar Kota Pahlawan ini? Tahukah kita, di sinilah kisah bermula. Kekristenan yang pada akhirnya dikenal oleh orang-orang [suku] Jawa. Dalam konteks lokal di Jawa Timur, komunitas Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) tak bisa memungkiri kenyataan ini. Sosok Kjai Dasimah dkk. diabadikan menjadi tetenger hari jadi cikal bakalnya. Sebanyak 35 orang Jawa yang dibaptis di Gereja Protestan Surabaya (GPS) pada tanggal 12 Desember 1843 itu, konon menjadi peringatan nan istimewa “Baptisan Pertama Cikal Bakal GKJW”. Walaupun sulit di masa awal-awalnya, penuh dengan perjuangan. Namun benih yang sama itu nantinya terus menyebar hingga ke berbagai pelosok wilayah; tempat benih itu dapat terus bertumbuh kembali di tempatnya yang baru.
Penulis : Hendra Setiawan
Dimensi : 148 x 210 mm
Tebal : xii + 188 halaman
Tahun Terbit : 2024
ISBN : 978-623-8276-40-0
Surabaya: Jejak Sejarah Munculnya Kekristenan Jawa Mula-Mula
| Berat | 100 gram |
| Kondisi | Baru |
| Dilihat | 152 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Gereja Tepi Sungai: Membangun Teologi Air di Tengah Tantangan Krisis Ekologis Perkotaan
Gereja Tepi Sungai: Membangun Teologi Air di Tengah Tantangan Krisis Ekologis Perkotaan Gereja Tepi Sungai, awalnya bukan identitas yang membanggakan. Justru terkesan nyinyiran alias ejekan. Membuat minder! Faktanya, masyarakat perkotaan jarang yang mau tinggal di sekitar sungai. Kecuali, terpaksa! Katanya takut kebajiran, rawan longsor, bau sampah, dan sumber ragam penyakit. Umumnya, rumah-rumah di perkotaan pun…
*Harga Hubungi CSDari Pulau Mansinam ke Kaki Bukit Aitumieri Miei Teluk Wondama
Dari Pulau Mansinam ke Kaki Bukit Aitumieri Miei Teluk Wondama: Sejarah Pendidikan Modern di Tanah Papua dari Tuan Pandita Franzs Johanes Fredrijk van Hasselt kepada Tuan Pandita Domine Izaak Samuel Kijne (Mansinam, 23 Juni 1923–Medio September 1958) Tujuan penulisan buku Dari Pulau Mansinam ke Kaki Bukit Aitumieri Miei Teluk Wondama ini, merupakan rangkaian perjalanan Sejarah…
*Harga Hubungi CSTeologi Budaya Populer di Ruang Publik Indonesia
Teologi Budaya Populer di Ruang Publik Indonesia Kesadaran mengenai kaitan teologi dan budaya, khususnya di kawasan selatan bumi, telah menghasilkan “genre” teologi tersendiri yang dikenal sebagai “teologi kontekstual”. Salah satu ciri dari teologi kontekstual adalah bertitik tolak dari situasi setempat, bukan dari pemikiran atau perbincangan para elite. Di Asia, teologi kontekstual mengubah pendekatan terhadap budaya…
*Harga Hubungi CSIsu-isu Pendidikan Intergenerasional dalam Konteks Indonesia
Isu-isu Pendidikan Intergenerasional dalam Konteks Indonesia Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dan yang semakin menentukan karakter manusia memengaruhi dan menentukan relasi sosial, termasuk relasi antargenerasi. Namun demikian fakta-fakta ini tampaknya kurang menjadi fokus perhatian dalam kajian-kajian ilmu teologi maupun pelayanan dalam gereja-gereja di Indonesia. Selama ini kajian-kajian ilmu teologi di bawah disiplin ilmu Pendidikan…
*Harga Hubungi CSKajian Pelayanan Pendeta Emeritus GKJ
Kajian Pelayanan Pendeta Emeritus GKJ Tata Gereja dan Tata Laksana (TGTL) GKJ menyebut bahwa pendeta emeritus adalah pendeta yang diberi penghargaan oleh gereja karena telah mencapai usia 60 tahun atau karena alasan khusus yang dapat dipertanggungjawabkan. Dari sisi fungsional, pendeta emeritus tetap melaksanakan fungsi kependetaannya (lih. TGTL GKJ pasal 1). Biasanya, istilah “emeritus” digunakan untuk…
*Harga Hubungi CSBuku Ajar Teologi Feminis
Buku Ajar Teologi Feminis Sejarah gerakan feminisme menunjukkan bahwa perempuan secara historis mengalami marginalisasi, diskriminasi, dan penindasan dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Perjuangan feminisme berakar dari kesadaran kolektif perempuan untuk menuntut keadilan dan kesetaraan, serta menghapuskan segala bentuk seksisme dan subordinasi. Gerakan ini kemudian melintasi batas akademis dan religius, memberi kontribusi…
*Harga Hubungi CS
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.